TARAKAN, Kaltaraaktual.com- Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara, Ruman Tumbo, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke RSUD dr. Jusuf SK Tarakan, Selasa (11/11/25). Sidak dilakukan untuk meninjau langsung kondisi fasilitas kesehatan dan pasien pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah Tarakan beberapa waktu lalu.
Rombongan komisi turut menggelar rapat bersama Direktur RSUD dr. Jusuf SK dan sejumlah OPD terkait, di antaranya BPBD Kaltara, Biro Kesra, dan OPD teknis lain, guna membahas langkah lanjutan penanganan darurat, antisipasi bencana, serta penggunaan anggaran tak terduga.
“Saya ingin langsung melihat kondisi pasien kita pascagempa. Penanganan psikologis juga penting, karena banyak dari mereka yang mungkin mengalami trauma maupun panic attack,” ujar Ruman Tumbo.
Menurutnya, alokasi anggaran tak terduga harus diarahkan untuk kebutuhan prinsip penanganan bencana. Ia menegaskan Komisi IV akan menyusun rekomendasi resmi untuk bersinergi dengan pemerintah provinsi Kaltara menangani hal tersebut.
“Kami lembaga pengawas. Kami akan usulkan hal yang prinsip dan membuat rekomendasi agar kami dan Pemprov bisa bersinergi . Kita harus bersama-sama mengawal usulan RSUD dr. Jusuf SK,” tegasnya.
Sementara itu Plt. Direktur RSUD dr. Jusuf SK, dr Budi Azis, menyampaikan, pihak rumah sakit telah menyiapkan prosedur keamanan bencana sesuai SOP. Jalur evakuasi serta tangga darurat dinilai berjalan baik saat kejadian.
“Jalur evakuasi sudah ada dan tertata. Ada kode khusus kapan pasien harus dievakuasi. SOP kebencanaan sudah kami terapkan,” katanya.
Ia memastikan koordinasi lintas OPD, termasuk Forkopimda, telah dilakukan sejak kejadian untuk memastikan keselamatan warga. Rumah sakit juga tetap menyiagakan tenda antisipasi jika gempa susulan terjadi.
Sebanyak 340 pasien sempat dievakuasi saat gempa. Meski beberapa gedung dilaporkan mengalami keretakan, struktur bangunan dinyatakan masih aman.
“Bangunan dalam posisi aman, skala kerusakan tidak mengganggu struktur. Namun kami tetap waspada,” ujar Direktur.
Tujuan sidak ini, menurut Ruman Tumbo, bukan sekadar melihat kerusakan fisik, melainkan memastikan kesiapan sistem dan dukungan pemerintah berjalan efektif. (**)
