Strategi Baru Perluas Investasi, Kaltara Bidik Hilirisasi dan Wisata 3T

TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus merancang strategi baru untuk memperluas peluang investasi sekaligus memperkuat sektor hilirisasi.

Plt Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani, mengatakan bahwa pemerintah sedang mendorong promosi investasi yang menyasar produk lokal, mulai dari perikanan, pertanian, hingga pariwisata.

Menurut Rahman, arah pembangunan Kaltara dalam beberapa tahun ke depan menitikberatkan pada hilirisasi dan pengembangan potensi daerah. “Kita ingin mendorong produk lokal, terutama sektor perikanan, pertanian, dan juga pariwisata. Ini menjadi fokus kita dalam memperkuat daya saing investasi,” ujarnya. Kamis, (27/11/25).

Salah satu langkah strategis yang kini dipersiapkan adalah pengembangan pariwisata lintas negara di kawasan 3T: Tarakan (Indonesia), Tawau (Malaysia), dan Tawi-Tawi (Filipina). Rahman menyebut, gagasan itu sempat disinggung Gubernur Kaltara sebagai bagian dari roadmap pariwisata lintas batas.

“Kita ingin koneksi Tarakan, Tawau, Tawi-Tawi dimanfaatkan secara optimal. Selain untuk pertemuan dan berbagai kegiatan, juga untuk menarik arus kunjungan wisatawan ke Kaltara,” katanya.

Pemerintah, lanjutnya, tengah mengupayakan peningkatan konektivitas antara tiga wilayah tersebut. Akses yang lebih lancar, murah, dan menarik diharapkan dapat meningkatkan mobilitas wisatawan dan pelaku usaha. Rahman mencontohkan kawasan barat Indonesia yang memiliki pola wisata Singapura–Johor–Batam (Sijori) sebagai model rujukan.

“Ketika orang berwisata ke Batam, mereka bisa lanjut ke Singapura dan Johor. Pola seperti itu yang kita coba terapkan di Kaltara,” ucapnya.

Rahman juga mengungkapkan bahwa potensi investasi di sektor pariwisata terbilang besar. Di Tarakan, misalnya, pemerintah sedang menyiapkan konsep pariwisata tematik berbasis kuliner laut. “Orang datang ke Tarakan bisa menikmati kepiting, ikan, udang, sekaligus berbelanja. Kami berharap pasar dari Sulawesi dan Jawa juga bisa masuk, baik sebagai wisatawan maupun pelaku usaha,” tuturnya.

Ia menambahkan, kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kaltara terus dilakukan untuk memperkuat daya tarik wisata daerah, termasuk membuka ruang investasi baru.

“Harapannya, dengan dukungan konektivitas dan promosi yang tepat, Kaltara bisa menjadi salah satu pusat destinasi dan aktivitas ekonomi baru di kawasan utara Indonesia,” pungkasnya. (ikj/*)

Tinggalkan Balasan