TANJUNG SELOR, Kaltaraaktual.com – Tokoh masyarakat Kalimantan Utara, Marli Kamis, menilai penyelenggaraan Festival Budaya Irau di Kabupaten Malinau membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat. Menurutnya, acara tahunan ini tidak hanya menggerakkan ekonomi lokal, tapi juga menjadi simbol persatuan sosial budaya dan penghormatan pemerintah kepada rakyatnya.
“Irau Malinau adalah bentuk penghormatan tertinggi pemerintah daerah kepada masyarakat. Tak hanya bagi warga lokal, tapi juga bagi mereka yang datang dari berbagai daerah dan kini bermukim di Malinau,” ujar Marli saat ditemui media pada Minggu (5/10/2025).
Ia mengenang pelaksanaan Irau dua tahun lalu yang sukses memberikan efek ekonomi signifikan. Menurutnya, para pelaku UMKM merasakan langsung dampaknya. “Omzetnya sampai Rp40 miliar,” ungkapnya, menegaskan betapa besar keuntungan yang diraih masyarakat.
Namun bagi Marli, nilai Irau tak bisa diukur hanya dari sisi materi. Festival ini, katanya, menjadi ruang inklusif bagi berbagai suku Dayak serta paguyuban dari luar Kalimantan seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi untuk menampilkan identitas budaya dan kearifan lokal masing-masing.
“Setiap stan yang tampil adalah potret keberagaman Indonesia. Inilah peluang bagi desa-desa memperkenalkan produk unggulannya ke publik,” tambahnya.
Menanggapi kritik soal besarnya anggaran pelaksanaan Irau, Marli menegaskan bahwa dana tersebut dialokasikan secara terpisah dari pembangunan infrastruktur. Ia menilai, semangat kebersamaan masyarakat dari berbagai penjuru, termasuk dari wilayah perbatasan, adalah nilai yang jauh lebih berharga.
“Berapapun anggaran itu, tidak sebanding dengan semangat masyarakat yang datang penuh sukacita,” katanya tegas.
Lebih lanjut, Marli menyebut bahwa semangat persatuan yang lahir dari perhelatan Irau bahkan menginspirasi kebijakan pemerintah dalam menjamin hak dasar warga. Ia mencontohkan keputusan pemerintah daerah yang memberikan akses pendidikan dan kesehatan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status minoritas maupun mayoritas.
“Mungkin ada sisi negatif dalam setiap kegiatan, tapi dampak positif Irau jauh lebih besar. Antusiasme masyarakat dari ‘ujung kampung’ menjadi bukti bahwa acara ini benar-benar hidup di hati rakyat,” tutupnya. (*)








